Oleh: Annisa Wulandari (AE44)
Pendahuluan
Sejak masih duduk di Sekolah Dasar, saya suka membuat kerajinan ala kadarnya dari barang-barang bekas seperti kardus, kertas-kertas yang tak terpakai, sisa kain dari pakaian yang sudah sobek, dan lain-lain. Barang-barang bekas tersebut tersebut saya jadikan tempat pensil, kotak penyimpanan, kunciran rambut dan sebagainya. Dari situ, saya sadar bahwa saya menyukai sesuatu yang dibuat oleh tangan saya sendiri. Ketika bersekolah di SMK, saya menyukai grup penyanyi yang salah satu anggotanya suka membuat gelang dari manik-manik dan dibagikan ke teman-temannya. Mulai saat itu, saya pun jadi ingin mencoba untuk membuat gelang manik-manik sendiri dan ternyata saya menyukai aktivitas tersebut, tapi kemudian teman-teman saya tertarik untuk membeli. Dari sanalah saya mulai menjalani hobi yang saya sukai sekaligus mencoba untuk memulai usaha kecil-kecilan.
Motivasi Pribadi
Hal yang memotivasi saya untuk berwirausaha secara internal adalah, saya menyukai waktu yang saya habiskan untuk merangkai gelang. Rasanya seperti melupakan sejenak semua hal dan hanya fokus pada gelang yang sedang dibuat. Terkadang, saya juga membuat gelang sambil menonton video storytelling, jadi melakukan dua hal sekaligus tersebut dapat menghemat waktu, terlebih saya merasa senang menjalaninya. Sedangkan secara eksternal, motivasi saya berwirausaha adalah karena teman-teman saya atau para pembeli menyukai gelang yang saya buat. Ditambah lagi, usaha kecil-kecilan ini dapat menambah uang jajan dengan modal awal yang tak seberapa.
Makna Tanggung Jawab Sosial
Bagi saya, tanggung jawab sosial dalam berwirausaha berarti berbagi kesempatan dan kebahagiaan dengan orang lain. Misalnya, teman-teman yang tertarik membuat gelang juga bisa ikut belajar dan berkreasi bersama saya. Beberapa teman bahkan saya ajak menjadi reseller, sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan sambil ikut memasarkan produk. Dengan cara ini, usaha saya tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi teman-teman yang terlibat.
Nilai Etika dan Prinsip Bisnis
Nilai yang saya pegang dalam berwirausaha adalah kejujuran dan rasa peduli terhadap orang lain. Saya ingin setiap pembeli puas dengan gelang yang mereka beli, dan teman-teman reseller juga merasa senang karena mendapatkan keuntungan dari usaha ini. Selain itu, saya selalu berusaha menjaga komunikasi yang baik, tepat waktu dalam mengirim pesanan, dan menghargai setiap pelanggan maupun teman yang ikut terlibat. Dengan begitu, hubungan yang terjalin bersifat saling menguntungkan dan menyenangkan bagi semua pihak.
Tantangan dan Strategi Menghadapinya
Tantangan yang saya hadapi dalam usaha ini adalah keterbatasan waktu antara kuliah, kegiatan lain, dan usaha, serta persaingan dengan penjual gelang lainnya. Untuk mengatasinya, saya belajar mengatur waktu sebaik mungkin dan membuat desain gelang yang menarik agar tetap diminati pembeli. Saya juga memanfaatkan teman-teman sebagai reseller untuk membantu promosi sekaligus memberi mereka peluang mendapatkan keuntungan. Yang terpenting, saya tetap menikmati proses membuat gelang dan berusaha memastikan semua pihak yang terlibat merasa senang.
Kesimpulan
Melalui refleksi ini, saya semakin menyadari bahwa motivasi dan berbagi dengan orang lain adalah kunci penting dalam menjalankan usaha, sekecil apapun itu. Saya ingin terus mengembangkan usaha gelang manik-manik ini bukan hanya untuk menambah penghasilan, tetapi juga untuk memberi teman-teman kesempatan belajar, berkreasi, dan mendapatkan keuntungan. Semoga usaha kecil yang saya jalani hari ini bisa menjadi pengalaman berharga yang menyenangkan dan bermanfaat bagi semua orang yang terlibat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar